Kirim BB ke Laboratorium Mabes Polri
KOTA – Pengungkapan kasus pembunuhan Frista Fransiska, 17, siswi SMKN 1 Ponorogo, semakin berliku. Sebab, polisi harus mengirim salah satu barang bukti (BB) ke Mabes Polri di Jakarta setelah sempat transit di Labfor Polda Jatim. ‘’Kalau hanya tes DNA untuk mengetahui siapa ayah bayi, polda sudah bisa. Tapi ada alat bukti lain yang perlu diuji laboratorium dan itu adanya di mabes,’’ jelas Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Misrun, kemarin (19/7).
Apa benda yang dikirim ke Mabes Polri? Mantan Kasat Narkoba Polresta Madiun itu enggan menjawab. Kata dia, alat bukti tersebut amat penting dan terkait langsung dengan pelaku pembunuhan. ‘’Kami temukan saat olah TKP. Demi kepentingan penyelidikan, kami tidak bisa menyebutkan,’’ tegas Misrun.
Hasil tes laboratorium dari Mabes Polri itu, menurut Misrun, dapat diketahui sepekan atau dua pekan mendatang. Jika hasil uji tes DNA sudah diketahui,, pihaknya optmistis proses penyelidikan bakal mendapatkan titik terang. Apalagi, pihaknya sudah mendapatkan keterangan dari 40 saksi selama ini diperiksa bergantian. ‘’Kuncinya pada hasil uji lab. Tapi kami terus mencari fakta dan informasi untuk mengungkap kasus pemnbunuhan ini,’’ tandasnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Ponorogo, sudah tidak ada saksi lagi yang diperiksa penyidik terkait pembunuhan gadis yang mayatnya ditemukan mengenaskan di selokan dekat warung es degan Desa Maron, Kauman, jalur Ponorogo-Wonogiri itu. Saptoni, ayah korban, yang sempat dimintai keterangan intensif selama beberapa hari sudah boleh pulang.
Polisi mengamankan tiga alat bukti penting saat olah TKP. Yakni, belasan helai rambut yang berada di genggaman tangan korban, sebelah sendal jepit ukuran 43, dan batu besar penuh noda darah. Rista –sapaan Frista Fransiska—ditemukan tewas dengan empat luka tikaman senjata tajam dan bekas hantaman batu besar di wajah, pada Jumat (12/7) malam lalu. Polisi sempat membongkar makam korban di Kauman untuk mengambil sampel darah janin tujuh bulan di rahim korban sebelum dikirim ke Labfor Polda Jatim. Ayah jabang bayi itu diyakini sebagai pembunuh Rista. (dhy/hw)
Sumber : Radar Madiun